Profil Desa Blimbing
Ketahui informasi secara rinci Desa Blimbing mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Menilik profil Desa Blimbing, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Mengupas tuntas potensi pertanian, kondisi geografis, data kependudukan, serta dinamika pemerintahan dan pembangunan desa di tengah perbukitan Jawa Tengah.
-
Basis Pertanian yang Kuat
Desa Blimbing merupakan wilayah agraris dengan topografi perbukitan yang subur, menjadikan pertanian padi, palawija, dan sayuran sebagai penopang utama perekonomian warganya.
-
Dinamika Pemerintahan
Penyelenggaraan pemerintahan desa menunjukkan upaya transparansi melalui Musrenbangdes dan keterbukaan informasi, namun sempat diwarnai oleh tantangan politik pasca-Pilkades yang memengaruhi stabilitas administrasi.
-
Kehidupan Sosial yang Aktif
Masyarakatnya memiliki ikatan sosial yang erat melalui kegiatan gotong royong, keagamaan, dan program kesehatan masyarakat seperti Posyandu yang berjalan secara rutin dan terorganisir.

Terletak di antara perbukitan yang menjadi ciri khas dataran tinggi Kabupaten Banjarnegara, Desa Blimbing di Kecamatan Mandiraja hadir sebagai sebuah wilayah agraris yang terus bertumbuh. Dengan topografi yang didominasi oleh lahan pertanian subur, desa ini menggantungkan denyut nadinya pada sektor pertanian, sambil terus menghadapi berbagai tantangan dan dinamika dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahannya.
Desa Blimbing merupakan salah satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Berada di ketinggian yang menjadikannya berhawa sejuk, desa ini menjadi rumah bagi ribuan jiwa yang mayoritas hidup dari mengolah lahan. Akses menuju desa ini dapat ditempuh melalui jalanan kabupaten yang menghubungkan pusat Kecamatan Mandiraja dengan desa-desa di sekitarnya, menjadikannya wilayah yang strategis namun tetap mempertahankan suasana pedesaan yang asri.
Geografi dan Demografi: Memetakan Sumber Daya Desa
Secara geografis, Desa Blimbing terletak pada koordinat 7°27′32.407″ Lintang Selatan dan 109°28′35.105″ Bujur Timur. Wilayahnya yang berbukit-bukit secara langsung memengaruhi pola pemanfaatan lahan yang didominasi oleh sawah tadah hujan dan perkebunan palawija. Luas wilayah Desa Blimbing menjadi fondasi bagi kehidupan masyarakatnya.
Berdasarkan data terakhir, desa ini memiliki kepadatan penduduk yang cukup signifikan, mencapai sekitar 2.548 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk yang terus bertumbuh menjadi modal sekaligus tantangan bagi pemerintah desa dalam upaya penyediaan layanan dasar dan peningkatan kesejahteraan.
Secara administratif, wilayah Desa Blimbing terbagi menjadi lima dusun utama. Kelima dusun tersebut ialah Dusun Blimbing, Dusun Dawung, Dusun Kebonombo, Dusun Tlogourang dan Dusun Nglarangan. Pembagian wilayah ini tidak hanya berfungsi untuk mempermudah administrasi pemerintahan, tetapi juga mencerminkan pengelompokan sosial dan budaya masyarakat setempat.
Adapun batas-batas wilayah Desa Blimbing yakni:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Boja dan Desa Bebengan
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Salamsari
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Kaligading
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Getas, Kecamatan Singorojo
Struktur demografis penduduk Desa Blimbing didominasi oleh kelompok usia produktif. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, yang tercermin dari adanya sarana peribadatan seperti masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun. Tingkat pendidikan penduduknya pun kian meningkat, dengan keberadaan lembaga pendidikan formal seperti SD Negeri Blimbing yang menjadi pusat pendidikan dasar bagi anak-anak di desa tersebut.
Roda Pemerintahan dan Dinamika Sosial Politik
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Blimbing dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Kantor Kepala Desa menjadi pusat administrasi, pelayanan publik, dan perencanaan pembangunan. Berbagai program pembangunan, baik yang berasal dari dana desa maupun alokasi pemerintah kabupaten, direncanakan melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Berdasarkan informasi dari situs resmi desa, Pemerintah Desa Blimbing secara rutin melaksanakan musyawarah, seperti Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk penetapan program ketahanan pangan dan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Hal ini menunjukkan adanya upaya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan program kerja.
Meskipun demikian, perjalanan demokrasi di tingkat desa tidak selamanya berjalan mulus. Pada periode pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2024, Desa Blimbing menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan perhatian khusus karena dianggap memiliki tingkat kerawanan konflik. Aparat keamanan dari Polres Banjarnegara bahkan perlu menambah personel untuk memastikan proses demokrasi berjalan aman dan kondusif.
Lebih lanjut, dinamika politik pasca-Pilkades juga menyisakan catatan. Hingga awal tahun 2025, dilaporkan terjadi kendala dalam proses serah terima jabatan (Sertijab) dari kepala desa periode sebelumnya kepada kepala desa terpilih. Isu ini sempat menjadi perbincangan di media lokal, menyoroti pentingnya transisi kepemimpinan yang mulus demi keberlangsungan pelayanan dan administrasi pemerintahan desa yang efektif. Permasalahan ini menjadi cerminan bahwa dinamika politik lokal merupakan salah satu aspek penting yang turut mewarnai perjalanan pembangunan Desa Blimbing.
Potensi Ekonomi: Pertanian Sebagai Tulang Punggung Utama
Sektor pertanian tidak dapat dipisahkan dari identitas dan perekonomian Desa Blimbing. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk menanam padi, palawija, dan berbagai jenis sayur-mayur. Komoditas seperti padi menjadi andalan utama untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, sementara hasil palawija dan sayuran seringkali dipasarkan ke pusat-pusat ekonomi di Kecamatan Mandiraja maupun kota Banjarnegara.
Pemerintah desa, melalui program ketahanan pangan, terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas sektor ini. Kegiatan seperti penyaluran bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi salah satu jaring pengaman sosial bagi warga.
Selain pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga mulai berkembang di kalangan masyarakat. Beberapa warga beternak unggas seperti ayam dan bebek, serta ternak besar seperti kambing dan sapi, sebagai sumber pendapatan tambahan. Potensi ini terus didorong pengembangannya untuk diversifikasi ekonomi masyarakat.
Di luar sektor agraris, geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga mulai tampak, meskipun skalanya masih terbatas pada usaha warung kelontong, pedagang kecil, dan jasa. Pengembangan UMKM berbasis produk olahan pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan di masa depan, yang dapat memberikan nilai tambah bagi hasil panen para petani.
Kehidupan Sosial dan Pembangunan Infrastruktur
Kehidupan sosial masyarakat Desa Blimbing sangat kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan. Kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti, pengajian, dan kegiatan di pos pelayanan terpadu (Posyandu) menjadi sarana interaksi sosial antarwarga. Posyandu Balita Margo Asih, misalnya, secara rutin mengadakan kegiatan penimbangan, pengukuran, dan pemberian makanan tambahan untuk memantau tumbuh kembang anak-anak desa.
Dari sisi pembangunan, pemerintah desa terus mengalokasikan anggaran untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dasar. Prioritas pembangunan biasanya difokuskan pada perbaikan jalan usaha tani untuk melancarkan distribusi hasil panen, pembangunan talud untuk mencegah longsor di daerah perbukitan, serta peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi bagi warga.
Keterbukaan informasi publik juga menjadi perhatian pemerintah desa. Melalui situs web resmi dan media sosial, berbagai informasi terkait program kerja, berita desa, hingga data kependudukan disajikan kepada publik sebagai bentuk transparansi. Ini merupakan langkah positif dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan modern di tingkat desa.
Sebagai penutup, Desa Blimbing di Kecamatan Mandiraja ialah potret sebuah desa agraris di Jawa Tengah yang kaya akan potensi namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Kekuatan utamanya terletak pada kesuburan tanah dan sumber daya manusia yang mayoritas bergerak di sektor pertanian. Namun dinamika politik lokal dan tantangan dalam diversifikasi ekonomi menjadi pekerjaan rumah yang perlu terus dicarikan solusinya. Dengan pengelolaan yang transparan, partisipatif, dan fokus pada pengembangan potensi unggulan, Desa Blimbing memiliki peluang besar untuk menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Banjarnegara.